Sekilas Kisah di
Minggu yang Cerah
-catatan pendek
yang mestinya diposting Senin pagi esok,
sayangnya saya
tidak sabar berbagi catatan ini dengan kalian semua-
Saya bangun sekitar pukul 04.00, setelah tidur sekitar 3 jam saja. Semalam mesti edit ini-itu untuk keperluan grup MSF plus mempersiapkan segala sesuatu untuk keperluan bazaar craft di Pasar Minggu ITS di Kampus ITS Sukolilo Surabaya. Efek terlalu bersemangat menyambut bazaar pertama sampai tidak bisa tidur nyenyak, macam Upin-Ipin yang hendak pergi piknik bersama teman-teman di sekolah.
Pukul 04.30, tukang ojek saya datang menjemput untuk berangkat. Menyusuri jalan di pagi buta membuat sekujur tubuh saya sedikit menggigil. Angin pagi menghembus sisa air dingin yang masih menempel di tubuh ketika mandi tadi plus perut yang masih kosong (memang terlalu pagi untuk sarapan :D). Ah, Surabaya di pagi hari memang segar dan bebas polusi, sekaligus waswas, mobil-mobil lewat dengan kecepatan tinggi. Jadi ngeri saya. Mungkin mereka ingin segera sampai di rumah setelah semalam bersosialisasi bersama kawan-kawan di dunia gemerlap, hingga tidak mengindahkan keselamatan pemakai jalan yang lain.
Sampai di Kampus ITS pukul 05.15, di sana sudah ada Arina, sang Humas yang cantik,
lucu, ceria, dan menggemaskan (ini menurut saya lho :D) dan Rina, sang
Bendahara yang cantik dan kalem (ini juga menurut saya lho :D). Kami bertiga
menggelar alas untuk bazaar dan workshop MSF hari ini. Bazaar akan kami mulai
pukul 06.00 dan workshop pukul 09.00. Sambil berbenah, sambil cemal-cemil,
sambil menunggu yang lain datang.
Pukul 05.30, Mbak Rosa datang diantar suami tercinta (:D),
sebentar kemudian Mbak Temmy, Mbak Juli, dan Mbak Widi datang. Disusul Mbak
Rita (diantar dan ditunggu suami sampai bazaar selesai :D). Mbak Reny datang paling heboh dengan setumpuk
karya yang hendak dijual (:D). Mbak Nuris juga datang dengan heboh, bagaimana
tidak? Penghuni seisi rumah diajak turut serta, sekalian piknik keluarga (:D)
Pukul 06.00, Mbak
Suci datang setelah sempat salah tempat berhenti di masjid (lha iya, naik motor
dengan konsentrasi amat tinggi sampai tidak mendengar kalau diteriaki banyak
orang :P). Mbak Novy dan suami datang kemudian (yang ini anggota MSF
yang paling pendiam menurut saya :D). Paling akhir, Mbak Lina dan pasukan kecilnya datang juga (alhamdulillah).
Ketika semua
sudah berkumpul, saya sempat mendokumentasi beberapa foto. Melihat persiapan
teman-teman menata lapak masing-masing. Saya bahagia pagi ini bisa berada di
antara mereka, meski sempat khawatir dua hari sebelum pelaksanaan bazaar.
Ketika birokrasi ternyata melarang penggunaan ruang publik di Surabaya
digunakan untuk kegiatan bazaar semacam ini. Ya, kami pengurus (dua hari
sebelum pelaksanaan bazaar) sempat bingung ketika berhadapan dengan birokrasi.
Waktu itu, pilihan kami hanya dua: mengalihkan tempat bazaar (yang kami belum
bisa tentukan) atau mengundurkan/ membatalkan bazaar craft 1 April 2012 ini.
Sebagai penanggung jawab grup, jelas saya tidak akan mengambil pilihan kedua.
Sebab saya tahu, sahabat-sahabat MSF yang mendaftarkan diri sebagai peserta
bazaar sudah sedemikian lelah mempersiapkan segala sesuatu demi terlaksananya
bazaar ini. Saya tidak ingin mengecewakan mereka, karena masalah tempat yang
tidak tersedia. Saya ambil pilihan pertama, memindahkan tempat, meski saya juga
mesti mengambil resiko “diprotes” beberapa peserta bazaar, yang menganggap saya
tidak becus dalam mempersiapkan bazaar pertama ini. Bukan masalah besar bagi
saya, misalnya bila ada caci-maki untuk saya demi menghargai mereka yang sudah berlelah-lelah.
Sebab bagi saya, biasalah manusia hidup dan berjalan, ada yang suka atau tidak
suka pada diri kita. Sebab bagi saya, kepentingan banyak orang jauh lebih
penting daripada memikirkan kepentingan dan perasaan saya sendiri.
Dua hari sebelum bazaar (Jumat, 30 Maret 2012), lepas
Magrib, pengurus rapat di rumah saya. Kami merasa penting harus melakukan rapat ini, mencari solusi perpindahan
tempat. Saya ingat beberapa waktu sebelum ini, Arina pernah mengatakan bahwa di
kampusnya (ITS), ada arena Pasar Minggu. Dalam rapat, kami membicarakan
kemungkinan ini. Malam itu juga, Arina mendaftarkan MSF untuk ikut serta dalam
Pasar Minggu. Kami juga membahas beberapa hal penting tentang kelanjutan grup
MSF di masa-masa mendatang, beberapa peraturan keanggotaan, beberapa aturan
grup online, beberapa program ke depan. Terima kasih tulus saya untuk kalian
semua: Arina, Mbak Suci, Mbak Rosa, Mbak Rina; yang rela sampai pukul 22.00
membahas segala hal tentang kelanjutan grup yang sempat sekarat kemarin.
Minggu ini, saya
bahagia. Ketika melihat sahabat-sahabat MSF duduk dan tertawa bersama menyambut
bazaar kali ini, meski pengunjung hanya datang untuk melihat-lihat saja. Saya
bahagia, karena kesempatan ini akhirnya datang juga untuk mereka yang “haus”
pengalaman. Saya bahagia melihat Mbak Endhini datang bergabung bersama kami di
bazaar, sudah sehat dan kembali beraktivitas kembali. Saya bahagia, meski tidak
ada satu barang dagangan saya terjual (bukan masalah bagi saya). Saya bahagia
berada di antara sahabat-sahabat MSF yang begitu bersemangat dan pantang
menyerah menyambut bazaar craft ini. Saya bahagia ketika mendengar cerita
sahabat-sahabat MSF yang juga bersemangat menyiapkan bazaar pagi ini, hingga
ada yang tidak tidur beberapa malam atau tidak berselera sarapan pagi ini,
seperti Mbak Temmy (dan saya mencandainya: ah, Mbak Temmy ini macam Upin-Ipin
yang hendak piknik bersama teman-teman sekolah :D). Salut dan hormat saya untuk
kalian semua.
Bazaar kali ini,
kami juga menjual paket belajar yang tidak laku pada workshop-workshop
sebelumnya, lumayan ada dua orang (termasuk Mbak Dhini) tertarik belajar
amigurumi pada Neng Arina yang cantik dan menggemaskan itu (:D). Saya merasa
bahwa saya mulai punya ikatan emosional dengan mereka berlima ini, pengurus MSF
yang baru ini. Saya merasa punya lima saudara perempuan baru dalam hidup saya
belakangan ini. Semoga perasaan saya kali ini tidak salah dan tidak pernah
salah :D
Satu orang
sahabat MSF lain yang membuat saya bahagia hari ini adalah Mbak Eni Aryanti. Beliau
begitu bersemangat untuk tetap mengikuti workshop boneka pompom hari ini, meski
harus membelah Surabaya (karena perpindahan tempat ini). Workshop privat
bersama Mbak Suci. Saya salut pada
semangatnya, terpesona. Sampai lupa memotretnya :D (maafkan saya ya, Mbak Eni).
Selepas workshop,
kami pengurus kembali mengadakan rapat kecil, rapat evaluasi untuk ke depan. Membuat
program-program kecil yang semoga bisa terlaksana ke depannya.
Saya ingin menyampaikan terima kasih dan hormat saya pada
sahabat-sahabat MSF yang telah berbagi tawa, cinta, dan kekeluargaan. Saya menulis catatan ini sebagai
penghargaan pada sahabat-sahabat MSF, penghargaan bagi kita semua. Saya menulis
catatan ini sebagai salah satu pelajaran hidup saya bahwa jarak dan rintangan
tidak mampu mengalahkan niat untuk belajar, berbuat, dan berbagi. Saya menulis
catatan ini, karena saya ingin menulis catatan ini. Sebab menulis adalah
bagian hidup saya yang lain dan saya ingin berbagi melalui tulisan saya.
Semoga MSF dan
sahabat-sahabat MSF semakin sukses di masa-masa mendatang.
Minggu, 1 April
2012.
catatan pendek
penuh cinta untuk kalian.
Salam, Ririe
Rengganis
***catatan :
salam,
***catatan :
- Ririe Rengganis adalah ketua komunitas My Sisters Fingers.
- tulisan telah di publish sebelumnya pada halaman dokumen group My Sisters Fingers.
- foto ilustrasi: hadiah cinta dari Ririe buat anggota yang tetap bersemangat untuk mengikuti bazar
salam,
Sukses slalu untuk My Sisters Fingers ^_^
BalasHapus